PENGUAT VIDEO
Penguat Video IF merupakan sebuah Band Pass Amplifier yang berfungsi
untuk mempekuat frekwensi menengah atau IF (Intermediate Frequency)
sinyal pembawa gambar yang berasal dari keluaran Tuner agar levelnya
mencukupi untuk dideteksi oleh bagian video detektor. Untuk sistim PAL
BG seperti di Indonesia spektrum frekwensi penguat video IF menggunakan
center pada frekwensi 38.9Mhz untuk IF sinyal pembawa gambar (video
carrier) dan 33.4Mhz untuk sinyal IF pembawa suara (sound carrier).
Frekwensi yang digunakan oleh stasiun siaran tv sangat luas sekali ,
mulai dari frekwensi 30Mhz hingga 900Mhz. Sinyal yang diterima antena
teve sangat lemah sekali (hanya sekian per juta volt), dimana sinyal ini
harus diperkuat agar levelnya kurang lebih menjadi sekitar 2v pp
(peak-to-peak). Adalah sangat sulit untuk men-desain sebuah penguat
frekwensi tinggi yang stabil yang mampu bekerja pada spektrum frekwensi
yang demikian luas seperti ini. Achirnya diketemukan suatu cara
penerimaan yang dinamakan sistim “Superheterodyne” dimana dengan cara
ini dari berbagai macam frekwensi yang diterima antena perlu dirubah
menjadi “hanya satu macam frekwensi” saja, sehingga akan lebih mudah
dalam mendesian dan membuat bagian penguatnya.
Bagian penguat Video IF sangat penting karena menentukan kualitas-kualitas seperti :
-Sensitivitas penerimaan atau kemampuan menerima sinyal dari antena yang
lemah tetapi tetap dapat memberikan kualitas gambar yang bersih dari
noise.
-Selektivitas penerimaan atau kemampuan untuk memisahkan gangguan dari chanel yang berdekatan
-Kualitas gambar atau kemampuan untuk memberikan detail (resolusi) gambar yang tajam.
Penerima radio yang langsung memilih frekwensi yang diterima antena,
memperkuat sinyal yang diterima dan kemudian langsung dideteksi
dinamakan penerima “stright” atau penerima langsung. Sistim penerima
seperti ini mempunyai banyak kelemahan antara lain karena kurang
sensitif dan tidak selektif.
Sistim penerimaan yang dinamakan superheterodin diperkenalkan oleh Edwin
Armstrong pada tahun 1918 untuk memperbaiki cacat penerima stright,
dimana sistim ini hingga sekarang terus digunakan. Pada sistim
superheterodin sinyal yang diterima antena dirubah dahulu menjadi
frekwensi IF (frekwensi menengah) dengan menggunakan sirkit RF osilator
dan mixer.
Besarnya frekwensi IF untuk penerima :
AM receicer 455/450Khz
FM receiver 10.7Mhz
TV receiver ada beberapa sistim yaitu 38.0/38.9/45.75/Mhz. Teve sistim PAL BG/DK menggunakan center frekwensi IF 38.9Mhz.
TV satelit receicer 70Mhz
Radar receiver 30Mhz
Komunikasi receiver dengan gelombang mikro 70/250Mhz
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 komentar:
Posting Komentar